Secara umum, pantai ini belum ada pengelolaan secara profesional. Masuk kawasan ini, satu portal dari bambu dipasang dengan penunggu yang berada pada pos jaga sederhana. Dengan membayar Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 5.000 untuk sepeda motor, pengunjung sudah bisa menikmati panorama laut yang indah itu.
Bagi warga yang ingin bersantai di pantai yang masih alami, lengkap dengan hutan bakau dan tumbuhan pantai lainnya, Pantai Ringgung Haruna Jaya-lah pilihannya. Betapa tidak, di pantai yang berlokasi di Desa Sidodadi, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung ini, pengunjung akan menemukan suasana yang masih asli.
Demikian pula bibir pantainya masih dibiarkan alami. Hutan bakau yang berada beberapa bagian bibir pantai dibiarkan tetap asri. Pantai Ringgung berupa teluk kecil dengan garis pantai lengkung oval berpagar Bukit Ringgung di sisi barat dan selatan, dan Bukit Lahu di sisi utara. Sementara itu, Pulau Tegal yang berbentuk gunung seperti menjadi pelindung teluk dari amukan ombak yang tak bersahabat. Ombaknya yang tenang dan airnya yang jernih karena lapisan pasir di dasar lautnya tebal dan halus, membuat perairan Pantai Ringgung menjadi lokasi nyaman untuk berenang, termasuk bagi anak-anak.
Bahkan, bagi mereka yang hobi berenang di laut, bisa berlomba berenang ke Pulau Tegal di depannya yang berjarak sekitar 500 meter. Pulau kecil ini berpenduduk 35 kepala keluarga dan juga memiliki pantai nan indah.
Lokasinya berada sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Bandar Lampung ke arah barat daya menuju Padang Cermin, Pesawaran. Untuk sampai ke pantai yang berada tak jauh dari Jalan Raya Hanura-Padang Cermin itu, tersedia jalan beraspal mulus. Hanya untuk mencapai bibir pantai, dari jalan masih berupa jalan berbatu sepanjang 2 km. Tapi kondisi itu dijamin tidak akan membuat slip mobil karena jalan itu sudah dilapisi batu koral.
Bagi yang suka memancing, tersedia rumah-rumah apung sehingga tidak perlu menyewa perahu. Tersedia pula belasan pondok, di mana dari pondok itu pengunjung bisa memandang laut sambil memancing. Ada juga beberapa keramba budi daya ikan kerapu. Wisatawan boleh melihat ikan-ikan dalam keramba. Bahkan ada pengusaha yang memasang keramba khusus untuk menampung berbagai ikan hasil tangkapan nelayan binaan dan menyewakan rumah apung Rp 300.000 per hari.
Beberapa keluarga yang dijumpai SH di pantai ini mengaku memilih Pantai Ringgung untuk berwisata karena masih asri. Bahkan sejumlah keluarga menggelar pesta ikan bakar di pinggir pantai ini. Ikan tersebut mereka beli dari keramba apung yang memang menyediakan ikan bagi wisatawan.
Harga ikan memang agak mahal, tetapi ada pilihan lain, yakni ikan rucah atau ikan campur yang terdiri dari berbagai jenis ikan. Harganya Rp 10.000 per kilogram. Tetapi kalau ikan simba Rp 40.000 per kilogram, kerapu lumpur Rp 160.000 per kilogram, bahkan ikan kerapu bebek sampai Rp 600.000 per kilogram.
Menurut rencana, di sini akan dibangun pemancingan umum ikan air asin, berupa sekat jaring yang masing-masing berukuran 144 meter persegi dengan kedalaman sampai dasar laut. Di dalam jaring tersebut, akan dilepas ikan-ikan hasil tangkapan nelayan bubu, untuk kemudian bisa dipancing oleh pengunjung umum. Jadi para pengunjung yang hobi memancing ikan laut, tidak perlu lagi berlayar ke tengah samudera. Oleh karena itu, bagi mereka yang hobi berenang, memancing, dan menyukai makan ikan dengan langsung membakar di bibir pantai, Ringgung Hanura tentu bisa dijadikan salah satu tujuan yang mengasikan.