Selasa, 15 Oktober 2013

Situ Bagendit

Objek wisata Situ Bagendit terletak di desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi ini merupakan objek wisata alam berupa danau dengan batas administrasi disebelah utara berbatasan dengan Desa […]
Objek wisata Situ Bagendit terletak di desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi ini merupakan objek wisata alam berupa danau dengan batas administrasi disebelah utara berbatasan dengan Desa Banyuresmi, disebelah selatan berbatasan dengan Desa Cipicung, disebelah timur berbatasan dengan Desa Binakarya, dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Sukamukti. Letaknya sekitar 4 kilometer dari Kota Garut, Jawa Barat. Untuk mencapai obyek wisata ini, dari Kota Garut dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan kota trayek Terminal Guntur-Kampung Mengger atau Garut-Limbangan.
Asal mula Situ Bagendit, pada zaman dahulu kala hidup seorang janda kaya yang bernama Nyai Bagendit. Ia mempunyai harta yang berlimpah ruah akan tetapi ia sangat kikir dan tamak, ia juga sangat sombong terutama kepada orang miskin. Pada suatu hari Nyai Bagendit melakukan pesta karena harta yang dimilikinya bertambah banyak. Ketika pesta itu sedang berlangsung, datang seorang pengemis dengan tubuh yang kurus dan baju compang-camping menghampiri Nyai Bagendit sambil berkata, “Tolonglah Nyai berilah hamba sedikit makanan”. Pengemis itu memohon.
Melihat pengemis itu Nyai Bagendit sangat marah dan mengusirnya “Pengemis kotor tidak tau malu, pergi kau dari rumahku!”. Bentak Nyai Bagendit. Dengan sedih akhirnya pengemis itu pergi meninggalkan rumah Nyai Bagendit tanpa sedikitpun makanan yang diterima malahan ia mendapatkan cacian dan makian dari janda kaya yang sombong itu. Keesokan harinya penduduk desa itu dikejutkan dengan adanya sebatang lidi yang tertancap di jalan desa. Satu persatu penduduk desa itu mencoba untuk mencabut lidi itu, namun tak satu pun yang berhasil.
Lalu muncul pengemis yang pernah datang ke rumah Nyai Bagendit, kemudian ia mencabut lidi itu dengan mudahnya. Seketika itu pula keluarlah pancuran air dari bekas lubang yang dicabut lidinya oleh pengemis tadi. Lama kelamaan pancuran air tadi bertambah deras dan tidak bisa berhenti, sehingga membuat warga desa menjadi panik. Karena air semakin besar dan mulai menggenangi desa itu maka para penduduk memutuskan untuk pergi meninggalkan desa tersebut.
Nyai Bagendit yang kaya dan sombong itu lebih memilih untuk tetap tinggal menjaga harta-hartanya, dia lebih mementingkan hartanya daripada keselamatan nyawanya sendiri. Akhirnya dia tenggelam bersama harta bendanya, sedangkan penduduk yang pergi meninggalkan desa itu semuanya selamat. Itulah sepenggalan cerita asal mula terbentuknya Situ Bagendit menurut cerita yang beredar dikalangan masyarakat.
Objek wisata ini memiliki potensi pemandangan alam yang cukup menarik, sebuah danau besar dengan latar belakang gunung yang menjulang tinggi terselimuti awan di bagian atasnya nampak indah dipandang mata. Beberapa rakit terbuat dari bambu dengan atap dan tempat duduknya yang berwarna-warni, siap mengantar pengunjung untuk mengarungi danau. Tidak hanya rakit, perahu kecil berbentuk angsa dan kano juga disediakan bagi mereka yang ingin lebih privasi dalam menikmati perjalanan melintasi danau. Sekumpulan bunga teratai tampak bermekaran disalah satu sudut danau.
Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sekitar dengan menggunakan kereta api mini dengan tarif yang cukup murah. Tapi sayangnya jalur yang dilewati kereta api itu tidak begitu jauh dan hanya memutari tempat-tempat yang dipenuhi pengunjung dan pedagang kaki-lima, sehingga kurang begitu menarik.
Selain berbagai fasilitas di atas, masih ada berbagai fasilitas penunjang lainnya yang membuat kawasan wisata Situ Bagendit banyak dikunjungi para wisatawan. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah: lapangan parkir yang cukup luas (dapat menampung 30 buah bus, 60 buah mobil, dan 180 buah sepeda motor), 6 buah shelter, taman bermain anak, musola, gazebo-gazebo tempat makan dan minum, toilet, dan sebuah kolam renang yang sudah tidak berfungsi lagi dengan baik karena telah bercampur dengan rembesan air yang berasal dari Situ Bagendit.
Objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini beroperasi pukul 07.00-17.00. Kondisi bangunan yang terdapat di kawasan ini dalam kondisi yang baik dengan jenis material bangunan permanen dan semi permanen dalam tata ruang yang cukup baik dikarenakan pembangunan di kawasan Situ Bagendit ini sudah direncanakan dengan baik. Dikawasan objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini kualitas lingkungan, kebersihan dan bentang alamnya dalam kondisi yang baik.di kawasan ini terdapat pencemaran sampah dan vandalisme berupa coretan di bangunan dan pohon yang disebabkan oleh pengunjung.Visabilitas di kawasan ini sedikit terhalang, tingkat kebisingan yang sedang dan sedikit terdapat rambu iklan.
Tentunya penanganan yang lebih serius dalam mengelola objek wisata ini akan mampu  menyedot jumlah pengunjung yang lebih banyak lagi. Dan tentunya bagi para pengunjung seharusnya kita juga bisa menjaga keindahan tempat wisata ini dengan tidak melakukan perbuatan yang tidak penting seperti; mencoret-coret dan merusak fasilitas yang ada. Karena bagaimanapun juga secara natural Situ Bagendit memang berpotensi dan menarik sekali untuk dikunjungi, terlebih diwaktu matahari terbit atau tenggelam, nampaknya akan mampu memberikan nuansa tersendiri bagi pengunjungnya.

Situ Bagendit

|
Objek wisata Situ Bagendit terletak di desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi ini merupakan objek wisata alam berupa danau dengan batas administrasi disebelah utara berbatasan dengan Desa […]
Objek wisata Situ Bagendit terletak di desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi ini merupakan objek wisata alam berupa danau dengan batas administrasi disebelah utara berbatasan dengan Desa Banyuresmi, disebelah selatan berbatasan dengan Desa Cipicung, disebelah timur berbatasan dengan Desa Binakarya, dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Sukamukti. Letaknya sekitar 4 kilometer dari Kota Garut, Jawa Barat. Untuk mencapai obyek wisata ini, dari Kota Garut dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan kota trayek Terminal Guntur-Kampung Mengger atau Garut-Limbangan.
Asal mula Situ Bagendit, pada zaman dahulu kala hidup seorang janda kaya yang bernama Nyai Bagendit. Ia mempunyai harta yang berlimpah ruah akan tetapi ia sangat kikir dan tamak, ia juga sangat sombong terutama kepada orang miskin. Pada suatu hari Nyai Bagendit melakukan pesta karena harta yang dimilikinya bertambah banyak. Ketika pesta itu sedang berlangsung, datang seorang pengemis dengan tubuh yang kurus dan baju compang-camping menghampiri Nyai Bagendit sambil berkata, “Tolonglah Nyai berilah hamba sedikit makanan”. Pengemis itu memohon.
Melihat pengemis itu Nyai Bagendit sangat marah dan mengusirnya “Pengemis kotor tidak tau malu, pergi kau dari rumahku!”. Bentak Nyai Bagendit. Dengan sedih akhirnya pengemis itu pergi meninggalkan rumah Nyai Bagendit tanpa sedikitpun makanan yang diterima malahan ia mendapatkan cacian dan makian dari janda kaya yang sombong itu. Keesokan harinya penduduk desa itu dikejutkan dengan adanya sebatang lidi yang tertancap di jalan desa. Satu persatu penduduk desa itu mencoba untuk mencabut lidi itu, namun tak satu pun yang berhasil.
Lalu muncul pengemis yang pernah datang ke rumah Nyai Bagendit, kemudian ia mencabut lidi itu dengan mudahnya. Seketika itu pula keluarlah pancuran air dari bekas lubang yang dicabut lidinya oleh pengemis tadi. Lama kelamaan pancuran air tadi bertambah deras dan tidak bisa berhenti, sehingga membuat warga desa menjadi panik. Karena air semakin besar dan mulai menggenangi desa itu maka para penduduk memutuskan untuk pergi meninggalkan desa tersebut.
Nyai Bagendit yang kaya dan sombong itu lebih memilih untuk tetap tinggal menjaga harta-hartanya, dia lebih mementingkan hartanya daripada keselamatan nyawanya sendiri. Akhirnya dia tenggelam bersama harta bendanya, sedangkan penduduk yang pergi meninggalkan desa itu semuanya selamat. Itulah sepenggalan cerita asal mula terbentuknya Situ Bagendit menurut cerita yang beredar dikalangan masyarakat.
Objek wisata ini memiliki potensi pemandangan alam yang cukup menarik, sebuah danau besar dengan latar belakang gunung yang menjulang tinggi terselimuti awan di bagian atasnya nampak indah dipandang mata. Beberapa rakit terbuat dari bambu dengan atap dan tempat duduknya yang berwarna-warni, siap mengantar pengunjung untuk mengarungi danau. Tidak hanya rakit, perahu kecil berbentuk angsa dan kano juga disediakan bagi mereka yang ingin lebih privasi dalam menikmati perjalanan melintasi danau. Sekumpulan bunga teratai tampak bermekaran disalah satu sudut danau.
Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sekitar dengan menggunakan kereta api mini dengan tarif yang cukup murah. Tapi sayangnya jalur yang dilewati kereta api itu tidak begitu jauh dan hanya memutari tempat-tempat yang dipenuhi pengunjung dan pedagang kaki-lima, sehingga kurang begitu menarik.
Selain berbagai fasilitas di atas, masih ada berbagai fasilitas penunjang lainnya yang membuat kawasan wisata Situ Bagendit banyak dikunjungi para wisatawan. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah: lapangan parkir yang cukup luas (dapat menampung 30 buah bus, 60 buah mobil, dan 180 buah sepeda motor), 6 buah shelter, taman bermain anak, musola, gazebo-gazebo tempat makan dan minum, toilet, dan sebuah kolam renang yang sudah tidak berfungsi lagi dengan baik karena telah bercampur dengan rembesan air yang berasal dari Situ Bagendit.
Objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini beroperasi pukul 07.00-17.00. Kondisi bangunan yang terdapat di kawasan ini dalam kondisi yang baik dengan jenis material bangunan permanen dan semi permanen dalam tata ruang yang cukup baik dikarenakan pembangunan di kawasan Situ Bagendit ini sudah direncanakan dengan baik. Dikawasan objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini kualitas lingkungan, kebersihan dan bentang alamnya dalam kondisi yang baik.di kawasan ini terdapat pencemaran sampah dan vandalisme berupa coretan di bangunan dan pohon yang disebabkan oleh pengunjung.Visabilitas di kawasan ini sedikit terhalang, tingkat kebisingan yang sedang dan sedikit terdapat rambu iklan.
Tentunya penanganan yang lebih serius dalam mengelola objek wisata ini akan mampu  menyedot jumlah pengunjung yang lebih banyak lagi. Dan tentunya bagi para pengunjung seharusnya kita juga bisa menjaga keindahan tempat wisata ini dengan tidak melakukan perbuatan yang tidak penting seperti; mencoret-coret dan merusak fasilitas yang ada. Karena bagaimanapun juga secara natural Situ Bagendit memang berpotensi dan menarik sekali untuk dikunjungi, terlebih diwaktu matahari terbit atau tenggelam, nampaknya akan mampu memberikan nuansa tersendiri bagi pengunjungnya.